Lebih dari 1.673.230 jemaah menunaikan ibadah haji pada musim haji tahun 2025 (1446 Hijriah), menurut statistik resmi yang dirilis setelah selesainya pelaksanaan ibadah haji.
Angka-angka tersebut mencerminkan kemampuan Kerajaan Arab Saudi yang terus berlanjut untuk menjadi tuan rumah salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia dengan tingkat keamanan, organisasi, dan kualitas layanan yang tinggi.
Haji tahun ini diikuti oleh para jamaah dari 171 negara, yang semuanya tiba di Mekkah dengan rasa spiritualitas dan pengabdian yang mendalam. Keragaman kebangsaan sekali lagi menyoroti status haji sebagai simbol persatuan Islam dan persaudaraan global.
Dari total jamaah haji, 1.506.576 jamaah berasal dari luar negeri, sementara 166.654 jamaah merupakan jamaah domestik yang tinggal di Arab Saudi.
Statistik Haji 2025 / 1446H
- Jumlah total jamaah: 1.673.230
- Jamaah eksternal (dari luar negeri): 1,506,576
- Jamaah internal (dari dalam KSA): 166.654
- Kebangsaan yang berpartisipasi: 171
- Jamaah laki-laki: 877.841
- Jamaah perempuan: 795.389
- Bandara 1,435,017
- Pelabuhan darat: 66,465
- Pelabuhan laut 5,094
- Jemaah yang mendapatkan manfaat dari program pra-perizinan Inisiatif Rute Makkah: 314,337
- Personel yang dikerahkan untuk operasi haji: Lebih dari 250.000
- Instansi pemerintah yang terlibat: 40+
- Perluasan area teduh di tempat-tempat suci: +50.000 meter persegi
- Unit pendingin yang dikerahkan: 400+
Dalam hal gender, ibadah haji mempertahankan partisipasi yang hampir setara, dengan 877.841 jamaah laki-laki dan 795.389 jamaah perempuan yang menyelesaikan ritual haji.
Jamaah internasional memasuki Kerajaan melalui berbagai pelabuhan. Mayoritas, 1.435.017 jamaah, tiba melalui bandara-bandara Arab Saudi yang lengkap. Selain itu, 66.465 masuk melalui perbatasan darat, sementara 5.094 jamaah datang melalui pelabuhan laut.
Sejumlah 314.337 jemaah haji mendapat manfaat dari Inisiatif Rute Makkah, sebuah program pra-perizinan yang ditawarkan di bandara internasional tertentu.
Musim Haji 2025 juga menonjol karena skala koordinasi yang masif antara berbagai lembaga pemerintah. Lebih dari 250.000 personel dikerahkan untuk mengelola segala hal mulai dari kesehatan dan keselamatan hingga transportasi, sanitasi, dan tanggap darurat.
Pekerjaan mereka memastikan bahwa para peziarah dapat melakukan ritual mereka dalam lingkungan yang damai dan aman.
Dengan suhu yang melonjak di atas 40°C, berbagai langkah dilakukan untuk mengurangi dampak panas ekstrem, termasuk memperluas area yang teduh, sistem pendingin, dan meningkatkan kehadiran tenaga medis.